
Sabtu, 24 Mei – Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (SPs UMJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan nasional. Pada kegiatan yang berlangsung di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan, Ketua Unit Kendali Mutu (UKM) Sekolah Pascasarjana UMJ, Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, hadir langsung untuk memberikan pelatihan bertema ” Deep learning” kepada sekitar 50 guru dari berbagai bidang studi. Kehadiran UMJ ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat sekaligus bentuk kolaborasi aktif antara perguruan tinggi dan sekolah menengah.
Materi yang dibawakan oleh Dr. Dirgantara menekankan pentingnya pembelajaran yang tidak hanya fokus pada hafalan, tetapi juga pada pemahaman konsep secara menyeluruh, pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan pembelajaran yang kontekstual. Dalam sesi pelatihan, para guru diajak berdiskusi, menganalisis studi kasus, serta merancang pembelajaran berbasis masalah yang mampu mendorong siswa berpikir reflektif dan kreatif. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar dan hasil belajar peserta didik.

Dr. Dirgantara Wicaksono secara aktif mengarahkan dan membimbing guru dalam merancang instructional desain yang efektif sebagai bagian dari pengembangan pembelajaran mendalam. Dengan pendekatan ini, para guru diajak untuk tidak sekadar menyampaikan materi secara pasif, melainkan merancang proses belajar yang mampu mendorong siswa memahami konsep secara menyeluruh, mengasah keterampilan berpikir kritis, serta menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Koordinator Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMJ, Istisari Bulan Lageni, M.I.Kom, beserta tim PMB lainnya. Kehadiran mereka sekaligus menjadi sarana memperkenalkan lebih dekat program-program unggulan UMJ kepada para siswa guru dan tenaga pendidik yang hadir.
Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Tangerang Selatan beserta pengawas sekolah juga turut hadir dan memberikan apresiasi untuk UMJ. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung peningkatan kapasitas guru. Para peserta pun menyambut baik pelatihan ini dengan antusias, karena materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan pembelajaran abad ke-21. Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan penyerahan cenderamata sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan.