Ketertarikan di Dunia Akademik
“Dunia akademik adalah dunia dimana saya mendapatkan ruang untuk meningkatkan wawasan yang lebih luas dan mendalam, memperdalam berfikir kritis, mengasah nalar agar tereksplorasi lebih optimal, memperluas jaringan sosial dengan koneksi persahabatan baru serta mengembangkan potensi karir kedepannya,” tutur Sarli dalam sebuah wawancara daring pada Sabtu (26/10/24)
Cerita Selama Studi
“Selama kuliah Alhamdulillah berjalan lancar, dan luluspun sesuai jadwal. Pelayanan akademik oleh staff dan karyawan sangat cair, komunikatif dan responsif. Begitupun kami bersyukur mendapatkan dosen yang mengajar selama studi pun diampu langsung oleh para pakar, profesor dan profesional di bidang keilmuannya masing-masing, terlebih menjadi nilai lebih keunggulan S3 UMJ yang kami dapatkan adalah nuansa atmosfer akademik yang islami, ini yang paling khas dalam nuansa akademiknya,” ujar wisudawan yang pernah menempuh studi doktoral di UMJ tersebut.
“Kawan-kawan sekelas yang seangkatan pun berasal dari latar belakang, profesi dan juga asal daerah yang variatif, cukup mewakili keragaman provinsi di Indonesia, ini menjadi komposisi yang penuh warna dikelas saat perkuliahan berlangsung,” terang Sarli.
“Tetapi ada hal lain yang terjadi saat kuliah S3, bersamaan dengan kuliah S3 berlangsung di semester 1 S3, orang tua saya (Bapak kandung) yang pensiunan guru dan kepala sekolah SD negeri diuji oleh Allah dengan serangan jantung dan stroke, dan disisi lain dirumah pun sedang ada karunia lain berupa lahirnya buah hati, adanya bayi, maka fokus selama berlangsungnya kuliah S3 layaknya “sambil mengurus dua bayi”, bayi pertama dirumah bersama isteri membersarkan sang buah hati, dan disisi lain dirumah berbeda (didepan rumah ada rumah orang tua) yang juga fullbedrest layaknya bayi, yang perlu didampingi, misal menjemur tiap pagi keluar rumah, angkat (menggotong) dari kamarnya ke kamar mandi, melakukan terapi olah badan, dst. Ala kullihal, Alhamdulillah, semuanya menjadi warna-warni dlm perjuangan kuliah S3, prinsip saya satu yaitu “HHN” Hadapi, Hayati, Nikmati, insyallah berkah,” lanjutnya.
Kesan:
“Alhamdulillah selama kuliah berjalan lancar, dan luluspun sesuai jadwal. Pelayanan akademik oleh staff dan karyawan sangat cair, komunikatif dan responsif. Begitupun kami bersyukur mendapatkan dosen yang mengajar selama studi pun diampu langsung oleh para pakar, profesor dan profesional di bidang keilmuannya masing-masing, terlebih menjadi nilai lebih keunggulan S3 UMJ yang kami dapatkan adalah nuansa atmosfer akademik yang islami, ini yang paling khas dalam nuansa akademiknya,” ujar wisudawan yang pernah menempuh studi doktoral di UMJ tersebut,” terang Sarli.
Pesan:
Untuk kampus pertahankan prestasinya terlebih dalam mempertahankan status akreditasi unggul yang telah diraih, adapun untuk fasilitas kami rasakan sudah cukup memuaskan. Berikutnya untuk dosen dan karyawan. “Kami mengucapkan terima kasih banyak atas didikan, pengajaran, layanan, dan bantuannya dalam mendukung ketuntasan studi kami selama menempuh S3 di UMJ, layanan terbaik dari kampus sejatinya menjadi “marketer” yang paling ampuh sbg iklan promosi kampus keluar, dan kami merasakannya,” lanjutnya.
Tips untuk Mahasiswa ala Sarli
1. Manajemen Waktu yang Baik. Disini pentingnya kita punya time schedule, jadwal studi kita atur, misal kapan rancangan, kapan proposal, kapan seminar hasil, tertutup, terbuka, dst. Sehingga ada porsi waktu kapan kuliah, kapan kerja, dan kapan waktu untuk kesibukan lainnya.
2. Hindari Kebiasaan Menunda Tugas. dan hal yang paling riskan adalah saat tugas kuliah, penugasan, UTS/UAS, terlebih jika sudah tidak ada perkuliahan alias tinggal menyusun disertasi biasa dikerjakan dgn gaya SKS (sistem kebut semalam) sebaiknya ini jangan, kita jika sudah terkena di sindrom “rest area” maka ibarat melajukan lagi diperjalanan tol yang masih panjang, menjadi berat, sudah kelamaan istirahat, ibarat mobil mogok perlu diderek ulang untuk menjalankan nya.
3. Berkumpul dengan orang rajin. circle, perkawanan yang saling mendukung akan menjadi vitamin support sistem yang luar biasa, saling ta’awun, menolong, mengingatkan, mengajak, untuk bersama berjuang menuju garis finis, masuk bareng maka keluar bareng, ini perlu menjadi motto bersama.
4. Buat list tujuan. Yaitu membuat target tujuan ketuntasan bulan ini capaiannya ini, bulan depan ketuntasannya itu, dst. Sehingga fokus ada target yang menjadi tujuan.
5. Fokus pada Setiap Kegiatan. Hal ini sejatinya prinsip Al-Qur’an “faidza faroghta fanshob” apabila telah tuntas dari sebuah urusan, maka pindahlah pada urusan lain berikutnya. Jangan berfikir fokus dari Selasa, jika hari Senin saja belum tuntas. Maka fokuskan tahapan yang sedang dijalani, agar maksimal, dan perhatian utuh kepada satu kegiatan. Maka jika telah selesai, maka baru fokuskan pada kegiatan lain berikutnya.
6. Manfaatkan Sumber Daya Kampus dengan Maksimal. Dikampus ada perpustakaan, ada ruang belajar khusus S3 sangat privasi, kondusif dan representatif di ruang perpustakaan utama kampus, ini satu contoh yang bisa dimaksimalkan jika ingin “kelar” menggarap tugas akhir. Sebaik-baiknya disertasi yang terbaik Adalah disertasi yang diujikan, selasai. Bukan konsep gagasan, mengawang-awang dlm pikiran.
7. Jaga Keseimbangan antara Akademik dan Kesehatan. Insyallah al-aqlus Salim, fijismi Salim, atau abaha latin kita kenal mesanna incoporesano, kesehatan prima, insyallah saya dukung utama dalam studi.
8. Jangan takut untuk bertanya. Jangan sungkan-sungkan bertanya kepada dosen, karyawan, teman, dan hal apapun yang tidak kita pahami, tidak dimengerti, dan kejelasan informasi, semuanya bisa digali ditanyakan. Malu bertanya, sesat dipersidangan.
9. Jalin komunikasi dan keakraban dengan dosen. Imam Syafi’i pun mengatakan ilmu diraih dengan enam jalan, diantaranya adalah “biirsyadi ustadzin”, yaitu bimbingan guru. Maka pembimbing dan menjadi teman dalam studi mahasiswa tidak lain dan tidak bukan, kita harus akrab, dekat da bersahabat dengan dosen. Insyallah berkah ilmu, berkah studi akan lebih mudah diraih.