Pengabdian Masyarakat Dosen Sekolah Pascasarjana di Saung Jingga Pamulang

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta  (UMJ) tahun 2O23 dilakukan terintegrasi dengan kuliah kerja nyata  (KKN) mahasiswa. Kelompok 7 KKN turut membantu dan berkontribusi membantu pengabdian masyarakat serta mengabdi kepada masyarakat Saung Jingga yang ditunjuk sebagai mitra.

Pengabdian masyarakat yang mengusung tema ”Penguatan Dakwah Muhammadiyah  melalui Dakwah melalui Flatform Digital pada Masyarakat Saung Jingga Pamulang” Kegiatan ini dilaksanakan pada Ahad tanggal 13 Agustus 2023,  bertempat di Saung Jingga,  Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Mahasiswa KKN yang terlibat dalam PKM  (pengabdian kepada Masyarakat) dosen berasal dari tiga prodi yakni Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf dan Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam. Adapun dosen yang terlibat berasal dari Fakultas Agama Islam, Sekolah Pascasarjana dan Fakultas Ilmu Pendidikan.

Peserta kegiatan terdiri dari unsur mahasiswa dan Masyarakat. Mahasiswa diwakili oleh himpunan mahasiswa Jurusan PAI berjumlah 5 orang. Sedangkan masyaraat yang hadir sejumlah 22 warga.

Adlan Fauzi Lubis sebagai ketua pengabdian masyarakat yang juga Kaprodi Pendidikan Agama Islam dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih kepada mitra yang memfasilitasi pengabdian masyarakat dan KKN UMJ.

Menurut Adlan, skenario penguatan dakwah Muhammadiyah perlu disiapkan secara matang dalam sebuah proses internalisasi pemahaman agama Islam secara komprehensif yang memang dirancang berbasis teknologi,”

Mengimplementasikan dakwah Muhammadiyah menggunakan flatform digital bukan berarti sekedar meletakkan materi dakwah pada web. Selain materi dakwah, skenario dakwah perlu disiapkan dengan matang untuk mengundang keterlibatan jamaah secara aktif dan konstruktif dalam rangka memberikan pengaruh positif,” ujar Adlan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Dakwah Digital dan Digitalisasi Dakwah

Saiful Bahri selaku Kaprodi Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Pascasarjana UMJ sebagai salah satu narasumber materi memberikan informasi pengetahuan seputar dakwah digital dan digitalisasi dakwah. “Berdakwah dapat diartikan sebagai proses penyampaian atau seruan kepada masyarakat agar mau mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam,” ujar Saiful Bahri.

Ia memberikan beberapa contoh terkait dakwah dengan judul “Pengetahuan bersuci dalam Islam dengan benar.” atau dengan judul lainnya yaitu “Cara berwudhu dengan benar pada saat air sedang langka.” Selain materi-materi dasar keislaman perlu juga disemarakkan di platform digital seperti “Cara minum dari air kemasan. Pastikan kemasan masih tersegel, jika dalam bentuk kemasan gelas pastikan juga ada colokannya. Lalu coblos dan bacalah bismillah sebelum meminumnya”. “Ini adalah salah satu contoh sederhana dalam menebarkan kebaikan melalui platform digital,”  kata Saiful Bahri.

Salah satu warga Saung Jingga, Ibu Priyanti (47 tahun), sudah tinggal di sana selama empat tahun, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu dan bermanfaat untuk warga. “Sebagian tadinya tak bisa membaca, lalu  dibimbing dan didampingi hingga mampu membaca. Demikian halnya dengan pelaksanaan ibadah yang terus diberikan semangat. Sebagian yang belum bisa mengaji juga dibantu mahasiswa,”  tuturnya

Hal senada disampaikan Syafii,   peserta dari mahasiswa.  “Yang didapat dari kegiatan ini pengenalan tentang digitalisasi dakwah dan dakwah digital,” ujarnya.

Menurutnya,  keduanya memiliki perbedaan dan itu suatu hal yang baru didapatkan. Terkait contoh ide pembuatan konten-konten untuk ibu-ibu membuka wawasan mahasiswa untuk kreatif dan inovatif.

“Dari materi yang sudah diberikan dapat direalisasikan bersama teman-teman saya akan membuat konten sebagai tokoh utama. Yang saya harapkan dari terlaksananya kegiatan ini semoga dapat membuka mindset  (pola pikir) warga  bahwa ternyata pendidikan itu penting. Apalagi di zaman sekarang yang digitalnya bagus.  Dan untuk kawan-kawan mahasiswa yang melaksanakan  kegiatan ini, semoga jadi amal jariyah dan  ilmu yang disampaikan bermanfaat bagi Masyarakat,” tutur Syafii.

Pada kesempatan yang sama Yunus  selaku pembina Saung Jingga menyampaikan kegiatan rutin yaitu berupa pendidikan anak pra sekolah, PAUD, TPQ, dan  tapak suci (olahraga bela diri, Red). Selain itu, ada juga kegiatan pengajian ibu-ibu serta beberapa kegiatan lain seperti pelatihan skill (ketrampilan) untuk warga yang ditargetkan untuk pemberdayaan ekonomi.

“Hanya saja, kreativitas warga baru sampai pada tahap produksi dan mengalami kendala pada proses pemasaran, karena keterbatasan SDM dan media promosi,” ungkapnya.

Ia menambahkan,  pembinaan warga sudah pernah sampai tahap produksi tas serta beberapa kerajinan tangan. Namun belum belum bisa dipasarkan dengan baik sehingga warga pun kurang bersemangat melanjutkan kreativitasnya.

Pengelolaan kegiatan dan manajemen Saung Jingga perlu dioptimalkan, di antaranya perlunya sosialisasi dan promosi melalui berbagai platform digital.

Sumber: milenianews.com