Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mojotengah Kabupaten Wonosobo mengadakan pengajian Pra Musycab pada Rabu, 5 Juli 2023. Pengajian yang dihadiri pimpinan dan anggota PCM dan PCA Mojotengah serta pimpinan dan perwakilan PRM-PRM di kecamatan Mojotengah Wonosobo bertempat di Masjid Darussalam, Kalibeber. Ketua PCM, Khozim dalam sambutannya sangat berbahagia melihat antusiasme warga Muhammadiyah yang mendatangi kegiatan Pra Musycab ini. Khozim juga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Jakarta yang sudah beberapa tahun ini menempatkan mahasiswanya dalam kegiatan LPL-KKN di Kabupaten Wonosobo.
Hadir sebagai penceramah pada kegiatan Pra Musycab Saiful Bahri, Kaprodi S3 Manajemen Pendidikan Islam, Sekolah Pascasarjana UMJ yang juga sebagai anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.
Saiful mengawali pembahasan ringan dengan menadabburi Surah Ali Imran ayat 110 yang dibacakan oleh Qari’ di awal acara. Ayat tersebut menegaskan kepastian janji Allah yang akan menjadikan kaum beriman sebagai khaira ummah. Pilihan redaksi menggunakan fi’il madhi (past tense) untuk menggambarkan peristiwa yang akan terjadi adalah bentuk keniscayaan dan kepastian. Namun, keniscayaan dan kepastian predikat umat terbaik tersebut perlu disertai pemenuhan syarat yaitu amar makruf, nahi munkar serta komitmen akidah. Dalam rangka menunjang terpenuhinya syarat-syarat tersebut KH Ahmad Dahlan memperkokoh basis akidah dengan terus-menerus mengajarkan konten sederhana dan misi utama dua surah pendek yaitu Surah Al-‘Ashr dan Surah al-Ma’ūn.
Surah al-‘Ashr mengajarkan kesiplinan dan pemanfaatan waktu produktif sekaligus bentuk perlindungan dari potensi kerugian yang mengancam setiap individu manusia melalui berjamaah dan bersyarikat. Potensi kerugian individu digambarkan melalui penyebutan manusia dalam bentuk single yaitu al-insān;sedangkan pengecualiannya disebut oleh al-Quran dalam bentuk plural yaitu āmanu, wa ‘amilū dan wa tawāshau.Hal tersebut mengisyaratkan bahwa produktivitas individu bisa lebih optimal dilakukan melalui komunitas yang baik, sebagaimana proteksi dan pengamanan dari bahaya dan ancaman juga lebih efektif dilakukan secara bersama-sama. Saiful mengajak warga Muhammadiyah untuk menggiatkan pengajian-pengajian yang berbasis keilmuan dan kultural untuk semakin mengenalkan pemikiran-pemikiran progresif dan kontributif persyarikatan, di samping pengajian dan kegiatan struktural yang sudah ada. Tata kelola dan manajemen persyarikatan yang sudah baik yang dibuktikan dengan berbagai amal usaha dan kontribusi yang dirasakan warga masyarakat itu dibarengi kesadaran kaderisasi sekaligus menyiapkan generasi penerus yang memahami ilmu-ilmu pokok keislaman yang dipadu dengan ilmu-ilmu sosial dan kemajuan teknologi.