
Jepang, 14 Februari 2025 – Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) menggelar diskusi penting mengenai pendidikan disabilitas, yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk ketua rombongan dari Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Acara ini bertujuan untuk membahas tantangan dan solusi dalam memberikan pendidikan inklusif bagi siswa dengan disabilitas.
Rombongan ini dipimpin Prof. Dr. Herwina Bahar, M.A, selaku Direktur SPs, turut membersamai Prof. Dr. Ahmad Subagio, M.M, selaku guru besar SPs, Dr. Imam Mujtaba, M.A, selaku sekretaris SPs, serta Dr. Saiful Bahri, Lc., M.A selaku kaprodi S3 MPI. Kunjungan ini disambut hangat oleh Ari Driyaningsih, S.Pd., M.Pd. sebagai Kepala Sekolah Indonesia Tokyo.

Kegiatan ini juga melibatkan para dosen dan mahasiswa UMJ. Prof. Dr. Iswan, M.Si, selaku Dekan FIP bersama Dr. Ismah, M.Si selaku wadek I, Dr. Azmi AL Bahij, M.Si, selaku wadek III FIP juga membersamai kegiatan ini. Sejumlah dosen dan kaprodi FIP juga hadir juga beberapa mahasiswa pascasarjana.
Ketua rombongan, yang juga merupakan dosen di bidang pendidikan inklusif, memberikan pandangan serta rekomendasi terkait pengembangan kurikulum yang lebih adaptif untuk kebutuhan siswa berkebutuhan khusus, baik penyandang disabilitas fisik ataupun mental.

Selama diskusi, para peserta mendalami isu-isu seputar pendidikan disabilitas, termasuk kendala-kendala yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di luar negeri, seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya pelatihan untuk tenaga pendidik, serta perlunya kebijakan yang lebih inklusif.
Kepala sekolah menyampaikan pengalamannya selama mengajar di Indonesia juga saat ini sebagai koordinator sekolah Indonesia di luar negeri.
Acara ini diakhiri dengan komitmen SRIT untuk memperkuat sistem pendidikan inklusif, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan di Indonesia. Diskusi ini diharapkan bisa menjadi pengembangan model pendidikan yang lebih adil, humanis dan berkemajuan serta mudah diakses oleh semua peserta didik, tanpa terkecuali, di Indonesia maupun di luar negeri.