
Jepang, 14 Februari 2025 – Bendahara Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Herwina Bahar, M.A yang juga sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta menyempatkan untuk bersilaturahim dan berdialog dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang. Pada kesempatan ini Herwina menyampaikan bahwa adanya duaratus ribu warga negara Indonesia di Jepang merupakan potensi bagi PCIM untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan WNI di luar negeri.
Pembinaan WNI, khususnya yang beragama Islam dapat dilakukan dengan menguatkan nilai-nilai keislaman (AIK) sehingga mereka tetap bisa menjadi seorang muslim yang baik sekalipun berada di tengah-tengah masyarakat yang minoritas Islam.
Terdapat lebih dari seratus masjid di Jepang, tepatnya menurut data tahun 2023 setidaknya terdapat 113 masjid yang tersebar di berbagai kota di Jepang. Ada sepuluh masjid berada di Tokyo dan yang paling menarik perhatian adalah Tokyo Camii yang difasilitasi oleh Pemerintah Turki.

Perkembangan makanan halal di Jepang juga demikian pesat. Melalui makanan halal dakwah Islam dikembangkan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Jepang. Fenomena wisata halal di Jepang juga meningkat. Salah satu penandanya adalah mulai sering ada beberapa komunitas yang berkunjung ke Tokyo Camii untuk melakukan studi dan konsultasi tentang keislaman.
Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang saat ini sudah berbadan hukum dan memiliki otoritas dalam melalukan sertifikasi halal. Tentunya hal ini menjadi peluang besar bagi pengembangan dakwah Islam di Jepang. Khususnya bagi PCI Muhammadiyah Jepang di masa mendatang.

Moch. Zamzam Rajab Awaludin A.Md. Kep, sekretaris PCIM Jepang menyampaikan bahwa peluang mendirikan dan mengadakan amal usaha sangat terbuka, namun terkendala dua hal utama yaitu keberlangsungan SDM yang berganti-ganti dan juga kendala pendanaan. Semoga dengan kunjungan ini dukungan terhadap PCI Muhammadiyah bisa teralisasi dengan berdirinya amal usaha dan sebagai sarana dakwah di masa depan.